Kenapa Pemerintah Indonesia Memberikan Subsidi Mobil Listrik?
Sudah menjadi rahasia umum jika Pemerintah Indonesia memberikan subsidi mobil listrik yang terkesan jor-joran. Bahkan, pemberian subsidi ini telah tertuang dalam beberapa peraturan negara.
Meski sempat menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat, namun Pemerintah tentunya sudah mempertimbangkan banyak alasan kenapa mobil listrik mendapat privilege yang cukup menarik.
Lantas, apa sebenarnya alasan Pemerintah Indonesia memberikan subsidi mobil listrik? Berikut penjelasannya.
Alasan Pemerintah Indonesia Memberikan Subsidi Mobil Listrik
Pemerintah memberikan subsidi untuk mobil listrik sebagai bagian dari strategi untuk mempercepat transisi energi bersih dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Langkah ini sejalan dengan target global untuk menurunkan emisi karbon, mendukung keberlanjutan lingkungan, dan menciptakan peluang ekonomi baru di sektor kendaraan listrik.
Berikut adalah beberapa alasan utama pemerintah memberikan subsidi mobil listrik:
1. Mendukung Net Zero Emission (NZE)
Salah satu alasan utama Pemerintah memberikan subsidi kepada pengguna mobil listrik adalah untuk mendukung target pengurangan emisi karbon atau Net Zero Emission.
Gerakan ini pertama kali didengungkan pada Perjanjian Paris 2015. Dalam acara tersebut, sejumlah negara tercatat memiliki tujuan yang sama untuk mengurangi emisi karbon, demikian juga dengan Indonesia.
Pemerintah Indonesia sendiri memiliki cita-cita agar tujuannya tersebut terwujud pada 2060 atau lebih awal. Oleh karena itu, saat ini Pemerintah tengah melakukan realisasi NZE dengan meresmikan sejumlah kebijakan yang berkaitan dengan hal tersebut, salah satunya memberikan subsidi pada mobil listrik.
Sektor transportasi merupakan salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar, terutama dari kendaraan berbahan bakar fosil. Dengan mendorong adopsi kendaraan listrik melalui subsidi, emisi karbon dari sektor ini dapat dikurangi secara signifikan.
Mobil listrik yang tidak menghasilkan emisi langsung selama penggunaannya menjadi salah satu solusi terbaik untuk mengurangi polusi udara dan emisi karbon.
2. Mendukung Percepatan Penjualan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB)
Tujuan pemberian subsidi pada mobil listrik tidak hanya untuk mendukung NZE maupun mempercepat transmisi energi bersih saja, namun juga untuk mendukung percepatan penjualan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
Dukungan terhadap KBLBB dipercaya dapat menarik minat investor datang ke Indonesia. Hal ini sejalan dengan proyek hilirisasi nikel sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik.
Dikutip dari laporan CNBC Indonesia (15/2/2024), Abra El Talattov selaku Kepala Centre of Food, Energy and Sustainable Development INDEF menyebutkan jika populasi kendaraan listrik di Indonesia masih cukup rendah di bawah market yakni sekitar 1%. Sedangkan di negara lain pangsa pasar mobil listrik sudah mencapai 5-10%, dimana jumlah tersebut sudah cukup untuk menarik minat investor.
3. Adanya Penyesuaian dengan Negara Lain
Sejalan dengan poin sebelumnya, Mantan Presiden Joko Widodo pada Hari Peringatan Konstitusi dan HUT Ke-78 MPR RI (18/8/2023) lalu menyebutkan jika Indonesia tengah melakukan penyesuaian dengan negara lain terkait penjualan kendaraan listrik.
Menurutnya, Indonesia cukup tertinggal dengan negara Thailand yang sudah lebih dulu memiliki kebijakan pemberian subsidi terhadap mobil listrik sehingga banyak investor yang melirik negeri Gajah Putih tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Joko Widodo juga menyebut jika Indonesia perlu fleksibel dalam menyikapi persaingan global sehingga bisa lebih bergerak cepat dalam memanfaatkan peluang yang ada.
4. Meningkatkan Daya Saing Industri Otomotif
Dengan diberikannya subsidi mobil listrik tentunya dapat mendorong pertumbuhan industri kendaraan listrik dalam negeri. Pemerintah mendukung pengembangan pabrik baterai, manufaktur kendaraan listrik, dan ekosistem pendukungnya untuk menciptakan lapangan kerja dan menarik investasi asing.
Indonesia memiliki potensi besar dalam industri kendaraan listrik, terutama dengan cadangan nikel yang melimpah sebagai bahan utama baterai.
5. Mendorong Inovasi dan Teknologi
Melalui subsidi, pemerintah memberikan sinyal positif bagi pengembangan teknologi kendaraan listrik. Dengan meningkatnya adopsi kendaraan listrik, produsen memiliki insentif untuk terus berinovasi, meningkatkan efisiensi baterai, dan menurunkan biaya produksi. Ini juga memacu penelitian dan pengembangan di bidang energi terbarukan dan teknologi hijau lainnya.
Meski pemberian subsidi pada mobil listrik dianggap memberikan sejumlah manfaat, nyatanya kebijakan ini menimbulkan sejumlah tantangan.
Seperti ketersediaan infrastruktur pendukung berupa SPKLU yang belum menyeluruh di seluruh Indonesia, hingga proses produksi baterai kendaraan juga dinilai memberikan dampak buruk pada lingkungan.
Ke depannya, pemerintah masih terus mendorong pengembangan infrastruktur, investasi teknologi, dan edukasi masyarakat agar transisi ke kendaraan listrik dapat berjalan lancar. Dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak, termasuk sektor swasta, juga diperlukan untuk menciptakan ekosistem kendaraan listrik yang inklusif dan berdaya saing.
Subsidi mobil listrik merupakan langkah penting dalam strategi pemerintah untuk mencapai keberlanjutan lingkungan, memperkuat perekonomian, dan mendukung transisi energi bersih. Dengan mengurangi harga kendaraan listrik, pemerintah membuka peluang bagi masyarakat untuk beralih ke teknologi ramah lingkungan, sekaligus menciptakan dampak positif pada sektor industri, energi, dan transportasi.
Meski ada tantangan yang harus diatasi, langkah ini adalah bagian dari komitmen jangka panjang menuju masa depan yang lebih hijau dan rendah karbon.
Demikian informasi mengenai alasan Pemerintah Indonesia memberikan subsidi mobil listrik. Semoga informasi ini bermanfaat.