6 Kesalahan Umum yang Sering Dilakukan Saat Membuat Profil LinkedIn
Memiliki akun LinkedIn yang terlihat profesional menjadi aset yang tidak ternilai bagi para pekerja profesional dan sangat diperlukan untuk jejaring dengan sesama profesional lainnya. Oleh sebab itu, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan saat membuat profil di LinkedIn.
Tidak sedikit orang yang sering melakukan kesalahan-kesalahan saat membuat profil di platform tersebut. Hal ini dapat dimaklumi karena tidak semua orang familiar dengan konsep LinkedIn.
Berikut ini adalah beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan saat membuat profil LinkedIn yang perlu Anda ketahui agar tidak mengalami kesalahan yang serupa. Simak baik-baik, ya!
Foto Profil Kurang Profesional
Hal pertama yang perekrut atau headhunter lihat dari sebuah profil sosial media seperti LinkedIn adalah foto yang Anda tempelkan. Sebaiknya, pasang foto yang menggambarkan sikap profesional Anda pada pekerjaan.
Hindari menggunakan foto selfie. Meskipun dianggap kurang fotogenik, foto semiformal sudah lebih baik daripada profil LinkedIn tak berfoto.
Headline Terlalu Biasa
Apabila Anda mengisi kolom headline pada profil LinkedIn dengan unsur yang tidak menarik, kemungkinan besar tidak banyak engagement yang akan terjadi.
Sama halnya headline pada sebuah berita atau buku, headline di profil LinkedIn merupakan media promosi singkat yang berisi keseluruhan profil seseorang. Ini adalah hal pertama yang dilihat oleh pengguna lain, sehingga penting untuk menciptakan kesan pertama yang positif.
Idealnya, headline ditulis secara singkat, sekitar 100 – 120 karakter dengan poin menarik dan meninggalkan kesan positif.
Latar Belakang Pendidikan Tidak Jelas
Ada sebagian orang yang kurang jelas dalam menuliskan latar belakang pendidikan. Mencantumkan institusi pendidikan terutama perguruan tinggi padaha penting, karena cukup dipertimbangkan oleh para perekrut.
Meskipun tempat Anda menuntut ilmu bukan di sekolah bergengsi, menyatakannya dengan jelas akan lebih baik dibandingkan menyebutkan sesuatu yang ambigu. Contohnya seperti, ‘pernah kuliah di sebuah perguruan tinggi swasta’.
Kolom ‘About’ Mengulang Isi Resume
Menggunakan kolom ‘About’ sebagai biografi singkat dan mengulang isi resume adalah kesalahan paling umum yang sering dilakukan orang ketika membuat profil LinkedIn. Padahal, keduanya mempunyai fungsi yang berbeda.
Resume harus Anda sesuaikan dengan lini pekerjaan yang diinginkan. Isinya lebih aspiratif dan menunjukkan alasan mengapa Anda cocok dengan posisi tersebut.
Sementara kolom ‘About’ adalah media presentasi profil Anda sebagai profesional. Tidak selalu untuk mencari pekerjaan, namun secara percaya diri menyatakan siapa Anda, apa yang sudah dicapai dan apa yang mampu Anda lakukan.
Pekerjaan Tidak Rinci
Anda bisa menyebutkan pengalaman kerja selama ini dengan serinci mungkin. Sayangnya, tidak sedikit orang yang segan mencantumkan semua pekerjaan yang pernah dijalani.
Sebagian orang malas memasukkan jabatan yang tergolong rendah karena dinggap kurang penting. Padahal, banyaknya pengalaman karir yang Anda cantumkan menjadi salah satu nilai plus yang dicari para headhunter.
Tidak Ada URL Pribadi
Membuat URL pribadi untuk profil LinkedIn menjadi langkah mudah yang menambahkan legitimasi pada profil Anda. Namun, kebanyakan orang malas dan hanya menggunakan pengaturan default angka dan huruf acak.
Ini malah berdampak pada profil yang terlihat kurang profesional. URL pribadi akan memudahkan orang lain untuk mengingat dan menemukan profil Anda.
Tidak sedikit pula headhunter atau profesional yang menganggap tidak menyiapkan URL pribadi sebagai tolok ukur tingkat kemalasan.
Itulah beberapa kesalahan umum yang sering terjadi saat membuat profil LinkedIn. Anda mungkin bisa mencoba membuat profil LinkedIn dengan bantuan AI agar terhindar dari kesalahan dan profil LinkedIn terkesan lebih profesional.
Tidak ada salahnya menggunakan AI untuk meringankan pekerjaan Anda dan memberikan hasil yang lebih optimal. Semoga bermanfaat!