Begini Cara Menyusun Kuesioner Penelitian yang Benar
Suatu penelitian harus mempunyai data yang valid dan bisa dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, peneliti perlu mengumpulkan data-data yang dibutuhkan agar bisa menghasilkan suatu kesimpulan berdasarkan data yang ada. Salah satu cara pengumpulan data yang paling umum adalah kuesioner.
Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden yang harus dijawab. Biasanya, kuesioner bersifat tertulis baik cetak maupun online. Kamu bisa meminta bantuan jasa sebar kuesioner agar jangkauan responden lebih luas lagi.
Bagaimana Cara Menyusun Kuesioner yang Benar
Sebelum nanti disebarkan, kuesioner yang kamu buat perlu diuji terlebih dahulu agar bisa dijadikan alat ukur yang valid. Berikut ini adalah beberapa cara menyusun kuesioner penelitian yang bisa kamu ikuti. Simak baik-baik, ya!
Tentukan Target Responden
Kamu sebagai peneliti perlu membuat target responden. Ini dilakukan dengan tujuan agar kamu lebih mudah dalam membangun pertanyaan yang terarah, menganalisis dan mengolah data dari jawaban responden.
Misalnya, kuesioner ditujukan untuk pria maupun wanita yang mengenakan brand pakaian tertentu atau untuk ibu muda usia 25 hingga 35 tahun.
Menyusun Rumusan Masalah
Kamu pun harus memahami permasalahan yang terjadi di lapangan. Untuk mengetahui rumusan masalahnya, maka kamu harus melakukan observasi terlebih dahulu.
Dari rumusan masalah tersebut, akan muncul berbagai hipotesis yang bisa diuji melalui berbagai macam pertanyaan yang diajukan kepada responden.
Tentukan Tujuan Penelitian
Langkah selanjutnya setelah menyusun rumusan masalah adalah menentukan tujuan atau hasil apa yang ingin didapatkan dari penelitian tersebut.
Kamu perlu mengembangkan hipotesis dan tujuan penelitian menjadi beberapa pertanyaan terarah untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut.
Tentukan Tipe Pertanyaan Kuesioner
Adapun tipe-tipe pertanyaan yang sering digunakan dalam kuesioner ialah sebagai berikut:
- Pertanyaan dikotomis: tipe ini hanya menyediakan dua jawaban yang valid, seperti ‘ya’ dan ‘tidak’ atau ‘setuju’ dan ‘tidak setuju’.
- Pilihan ganda: pertanyaan dengan tipe ini menyediakan tiga atau lebih jawaban yang saling bertentangan.
- Pertanyaan terbuka: pertanyaan terbuka membuka peluang bagi responden untuk menjawab pertanyaan sesuai keinginan mereka, namun cukup sulit dianalisis oleh peneliti.
- Pertanyaan berupa skala: tipe ini melibatkan jawaban berupa skala. Misalnya, dari ‘setuju’, ‘sangat setuju’, ‘netral’, ‘tidak setuju’ dan ‘sangat tidak setuju’.
Namun, terkadang ada peneliti yang menggabungkan beberapa tipe pertanyaan. Peneliti umumnya memilih tipe pertanyaan terbuka untuk mendapatkan jawaban lebih mendetail mengenai pemikiran responden.
Tulis Pertanyaan Secara Ringkas
Dalam menyusun kuesioner, sebaiknya kamu mengajukan pertanyaan yang tidak bertele-tele. Responden akan lebih cepat memahami pertanyaan yang diajukan jika ditulis secara jelas dan lugas.
Berikanlah pertanyaan dalam satu kalimat, tetapi menjurus untuk menghindari kebingungan. Selain itu, kamu perlu membatasi pertanyaan. Tidak perlu mengajukan pertanyaan yang tidak relevan terhadap tujuan penelitian.
Itulah beberapa cara menyusun kuesioner penelitian yang benar. Jika merasa kesulitan dalam menyebarkan kuesioner, kamu bisa menggunakan jasa dari Survey Center. Mereka menawarkan jasa sebar kuesioner online maupun offline yang akan menjangkau responden yang lebih luas.
Tidak hanya menyebarkan kuesioner, terdapat beberapa pelayanan tambahan seperti pengolahan data, kompilasi serta merapikan data dan lain-lain. Informasi selengkapnya bisa dilihat di laman surveycenter.co.id. Semoga bermanfaat!